Ilustrasi : harianjogja.com |
KMPP-Mahasiswa, semakin kabur memaknai arti kata mahasiswa. Mahasiswa bisa diartika sebagai golongan elite masyarakat, karena dalam sosial mereka yang diuntungkan oleh keadaan. Dalam struktur sosial mahasiswa seharusnya bisa berada dalam kelas menengah kebawah dan menengah ketas, contohnya kaum miskin dan birokrasi.
Melihat semakin
kesini, peran mahasiswa dalam masyarakat luas semakin kabur bahwa sudah
dianggap berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Kebanyakan mahasiswa yang
kuliah hanya untuk mencari pekerjaan dan mencapai taraf kemapanan dalam dunia
kedepannya, ini tidak salah tetapi haruslah direvisi hal yang semacam ini,
karena bila terus-terusan seperti ini akan menimbulkan sikap apatis mahasiswa
terhadap keadaan sosial.
Mahasiswa kupu-kupu
(kuliah pulang, kuliah pulang) itulah yang sekarang berkembang meluas dalam
nadi mahasiswa sekarang, menjadikan peran mahasiswa dalam sosial tentunya
semakin kabur ataupun abstrak.
Berkaca pada
sejarah bangsa ini, pergerakan dilakukan oleh pemuda khususnya mahasiswa dimana
mampu merubuhkan rezim orde baru yang dilatarbelakangi oleh muaknya masyarakat
dengan rezim saat itu dari krisis ekonomi maupun KKN yang sudah berkembang biak.
Mahasiswa Sebagai Penyambung Lidah Rakyat
Diuntungkannya mahasiswa dengan keadaan dalam struktur masyarakat tidak membuat mahasiswa melihat peluang tersebut, idealnya mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan sosial yang telah terjadi, khususnya di PATI.
Kebijakan yang
baru-baru ini tentang karaoke masih menuai kontroversi dalam masyarakat PATI,
disini sangat dipertanyakan dimana mahasiswa hadir mendampingi rakyat? Bahkan tidak
jarang mahasiswa banyak yang tidak mengetahuinya. Dilihat dari sudut pandang
agama pasti negative dalam melihat permasalahan yang terjadi seperti karaoke,
tetapi bagaimana jika dilihat dari sudut pandang sosial??
Nah, mahasiswa
harus mampu beradaptasi dengan keadaan sosial yang semakin carut marut
masyarakat. Sangat berbeda sekali dengan mahasiswa dulu yang benar-benar
mengabdi pada masyarakat, kekacauan dalam masyarakat tentunya menjadi beban
moral terhadapnya
Hanya mahasiswa
disini yang mampupengantar antara keluhan masyarakat terhadap birokrasi
pemerintahan dan begitu pula sebaliknya mahasiswa harus juga mampu memberi pengertian
kepada masyarakat akan progam pemerintah kepada masyarakat luas.
Disini terserah
anda sendiri mau menjadi seperti apa, apakah menjadi mahasiwa yang tuli dan
buta dengan keadaan sosial ataukah menjadi aktivis mahasiswa PATI?