Ilustrasi koranmuria.com |
KMPP-Rumah yang berwarna orange itu nampak sepeda yang berjejeran di depan garasi. Anak-anak kecil lagi sibuk membolak-balikan buku serta mewarnai buku gambar. Rumah yang terletak di kawasan Perum Permata Mulyoharjo, Blok D Nomor 25, RT 20 RW 02 Desa Mulyoharjo, Kabupaten Pati, ternyata merupakan tempat rumah biasa yang disulap menjadi Taman Baca Masyarakat (TBM).
Dengan luas seadanya, Ninik, pemilik rumah mengaku bahwa TBM yang diberi nama TBM Tunas Ilmu itu masih dibilang kurang memadai. Namun, menurutnya TBM yang dirintisnya itu telah diberi fasilitas penunjang untuk menarik daya minat baca masyarakat sekitar. Seperti fasilitas Wifi, buku gambar dan crayon gratis.
“Wifi memang sengaja kami sediakan agar memudahkan pengungjung untuk mengakses internet. Namun, khusus anak-anak, ada syaratanya. Jika mau memanfaatkan Wifi, apakah untuk sekedar main game atau apa, terlebih dahulu mereka harus membaca buku yang tersedia, minimal 15 menit baca. Karena ini untuk membiasakan anak membaca,” tutur Ninik selaku Ketua TBM Tunas Ilmu, sebagaimana dikutip KMPP dari koranmuria.com, Senin (07/03).
Ninik yang memiliki nama lengkap Ninik Lestari itu juga dengan sukarela memberikan les secara gratis kepada anak-anak. Namun, kegiatan itu masih terkendala oleh minimnya tenaga pengajar. Sehingga pengajaran les gratis tidak bisa dilakukan secara rutin.
“Ada beberapa hari yang memang kami berikan untuk les gratis. Kalau mungkin ada relawan sih maunya durasinya ditambah, namun memang untuk sekarang ini belum ada dan masih saya lakukan sendiri,”ungkapnya.
Keterbasannya bukan menjadi halangan bagi Nanik yang berprofesi sebagai guru, dengan optimis dari hal-hal yang terkecil cukup mampu meningkatkan minat pengunjung. Biasanya anak-anak yang sering berkunjung membawa teman-temannya.
Adapun taman baca swadayanya tidak dibatasi oleh waktu. Ketika Nanik tidak berada di rumah aktifitas di tempat taman baca masih berjalan.” Full 24 jam pokoknya, selalu terbuka terus. Kalaupun saya lagi mengajar di sekolah atau ada aktifitas lain, taman baca selalu saya biarkan terbuka,” tuturnya.
Menariknya TBM Tunas Ilmu tak hanya sebagai media anak-anak dalam membangkitkan gairah baca. Tetapi juga sebagai melek baca dan informasi bagi orang dewasa. Hal itu terbukti bahwa menurut Nanik, beberapa warga kadang berkumpul di tempatnya hingga larut malam.
Keinginan Nanik dalam usahanya mengelola TBM Tunas Ilmu yang berdiri pada Oktober 2015 lalu adalah upaya membudayakan literasi di kampungnya, termasuk juga di Kabupaten Pati. Adanya TBM ini, harapannya dapat menjadi salah satu wadah bagi generasi muda untuk selalu meningkatkan hasrat membaca dan menulis.
Untuk itu, dirinya, Nanik, bertekad kuat serta bekerja keras mewujudkan budaya literasi terus tumbuh dalam gerneasi muda serta generasi tua. Hal itu dibuktikan dengan likungan sekitarnya.