WANITA
BERGAUN AKSARA
Oleh:
Surini
Salahkah?
Jika
aku,
wanita
bertidung kadang kala
Munafikkah?
Jika
tawaku menenggelamkan patahan tulang belulang
Hingga
menjadi obat biusku sendiri
Dimana
aku, itu tempatku
Dimana
aku, itu napas dan hentiku
Sepenggal
suara nadiku lirih menggoda air mata dengan selendang nestapa
Mata
masih saja mengeja kisah hidup
Dan
musim sepertinya belum usai mengumpulkan serpihan rindu yang tercecer
Tak
jua hendak berpihak
Rasaku
hanya menjadi segumpal duri dalam darahku sendiri
Asa
meratap hingga dipusaran dada
Melekat
erat dirusuk waktu
Di
bibir telaga menanti sekeping senja membiaskan potret waktu lalu
Biarlah
dunia akan menari seperti apa
Tak
akan ada tangis menghujani tanah tak bersalah
Bolehkah
aku?
Menyaksikan
alur yang tak terukur
Dengan
merdu nyanyian napas suciku dalam ruang jeda
Yogyakarta
TAK
MAMPU BERBAHASA
Oleh:
Surini
Pikirku,
tak ada lagi bintang yang mengingatnya
Tak
ada lagi bulan yang mengucapkannya
Namun
itu hanyalah abu yang tak perlu dicumbu
Ketika
bumi pun merayakannya
Gemercik
zam-zam jatuh terseduh disemak mataku
Para
lisan merangkai bait-bait doa
Tersuguh
untukku
Keindahan
melekat erat dalam batin
Hingga
tak mampu ku dekap satu persatu
Bahagiaku
bak tak punya lisan
Lumpuh
Tak
mampu berbahasa
Hanya
lewat aksara senandung syair ini ku balas
Dengan
bahasa mata gerimis yang dapat mewakilinya
Yogyakarta
JUMPA
DI TIKAR KOTA
Oleh:
Surini
Aromamu
semakin melilit semerbak gurun melati
Tahu,
aku cukup tahu
Dirimu
itu bukan penyair ingusan
Bukan
musisi kampungan
Bukan
pula seniman gadungan
Aku
juga tahu
Bagaimana
jalanmu dulu
Dikala
belajar berdiri, melangkah menapak cercaan kerikil tajam
Dari
sudut kota ke kota
Hingga
mentari terganti senja berbaju jingga
Aku
tahu
Upah
yang kau dapat waktu itu
Segudang
rempah-rempah darah
Mengguyur
tubuhmu penuh liku
Terhempas
deru menjelang angan penuh linu
Aku
juga tahu
Bukan
topeng baru yang ku temu
Dulu,
entah kapan
Pernah
bersulang manja berparas rona berdua
Bukan
bersanding beer, bukan pula vodka
Bersua
kata di perempatan tabir surya bertikung mesra
Wahai
apa kabar?
Seniman
tua berjubah sarjana
Sapaku
seraya kala dengar bergetar
Yogyakarta
* Surini, Penikmat Sastra yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Gajah Mada
good
BalasHapusAku di gawekno sisan ah mbak sur...
BalasHapus