Berahim Puisi - KMPP Yogyakarta

Kamis, April 21, 2016

Berahim Puisi



BERAHIM PUISI
Oleh: Surini

Suaraku membusuk di antara lesung waktu yang begitu manis
Lidah masih saja menari-nari
Dalam kerinduan yang tersesat

Tawaku tenggelam pelan
Ketika debu menampar parasku
Dalam ranjang peraduan

Rembulan pun melamun
Menyaksikan desahku di selakang malam
Di antara cumbuan bibir puisi yang semakin menggigil

Dimana jejakku masih tersisa
Ketika pantai tak lagi berpasir
Menanggalkan seluruh waktu yang pekat

Aku belum saja mengerti
Kenapa rusukku mampu dijinakkan
Oleh jasad-jasad puisi
Yang selalu menyetubuhi malam-malamku dalam kesendirian

Aku hanyalah tanah liat berahim puisi
Sampai desah napas pupus diburu waktu
Gugur melepas helainya
Namun anak puisiku masih tetap cantik
Terlilit gaun tak bertulang

Yogyakarta

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda