Pati-Puluhan hingga ratusan masyarakat Sukolilo ikut meramaikan tradisi meron, tardisi ini digelar setahun sekali tepatnya pada bulan maulid (12 Robiul Awal 1444 H) di kecamatan Sukolilo kabupaten Pati pada sabtu siang (8/10/2022).
Salah satu masyarakat Pati, Rizal
Hendra Pratama mengatakan bahwa “tujuan dari pada tradisi meron ini merupakan
salah satu wujud syukur masyarakat kecamatan Sukolilo dalam menyambut hari
kelahiran Nabi Muhammad SAW”.
“Dalam tadisi meron ini ada 3 esensi
dalam tradisi meron. Sebelum tradisi meron dimulai, malam sebelumnya dilaksankan malam tirakatan
diisi dengan bancaan (syukuran)” lanjut Rizal Hendra Pratama.
Tradisi meron, merupakan salah satu
tradisi zaman dahulu yang masih dilestarikan salah satunya oleh masyarakat
kecamatan Sukolilo, tradisi ini dimulai dengan menggotong arak-arakan
mengelilingi desa-desa dan membawa gunungan yang biasanya berisi makanan seperti
nasi beserta lauk pauk, jajanan tradisional, dan gunungan paling atas biasanya
diberi bentuk ayam atau bentuk masjid.
Saking ramenya tradisi meron
digelar, panitia tradisi meron ini sampaiberkoordinasi dengan aparat seperti
polisi dan TNI untuk membantu mengamankan acara tersebut, karena sampai menutup
jalan provinsi Jl. Purwodadi-Pati.
Setelah arak-arakan meron sampai di
garis finish, gunungan akan diperebutkan dan dibagi-bagi kepada masyarakat
sekitar.
Penulis. Syahroel
Narasumber : Rizal Hendra Pratama