Oleh: Zaenal Abdullah (Anggota KMPP Yogyakarta)
Desa Gembong merupakan bagian dari wilayah, Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Secara umum wilayah Desa Gembong berupa lahan Tegalan dan dengan periran yang berupa waduk. Dengan luas wilayah yang lumayan besar. Desa Gembong berbatasan sebelah utara dengan Desa Pogading dan Desa Wono Sekar, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan wilayah Desa Kedung Bulus, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Bermi dan sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kudus dan sedikit dengan Desa Bageng.
Nama Desa Gembong sendiri sesuai keterangan warga Masyarakat secara turun temurun diambil dari kata Gemong yaitu “Macan Gembong” yang dulunya diyakini sebagai Macan peliharaan Pangeran Diponegoro yang pernah singgah diwilayah Gembong setelah berguru pada Sunan Muria.
Disektor usaha produktif Desa Gembong terdapat sejumlah kelompok usaha produktif yang dimotorioleh kelompok Perempuan, Bapak- bapak dan Pemuda.
Di Desa Gembong terkenal dengan sentra produksi olahan dari bahan baku singkong mulai dari keripik singkong, tape singkong hingga tiwul atau nasi singkong. Untuk Tape singkong ini ada dua tempat sentral pengolahan yaitu ada di kelurahan karang Dalem dan Bergat. Dari usaha rumahan pengolahan singkong ini dapat mendukung ekonomi keluarga yang cukup signifikan hal ini bisa dilihat dari pemasarannya yang mencakup ke seluruh penjuru kabupaten Pati bahkan sampai Kabupaten Kudus. Selain olahan dari bahan baku singkong terdapat juga home industri pembuatan tahu, tempe dan juga bahkan pembuatan furniture dan hasil kerajinan yang lain.
Usaha produktif lain yang mendukung perekonomian adalah kegiatan arisan disetiap tingkat pertemuan dan kelompok baik ibu ibu, pemudamaupun perkumpulan bapak bapak, misalnya di pertemuan pengajian, RT, RW dan kelompok PKK serta Dasa Wisma maupun karang taruna.
Dibidang peternakan, rata rata warga Desa Gembong memiliki ternak berupa ayam, disamping itu dari data yang tersedia terdapat kurang lebih sekitar 150 an ekor sapi dan hampir 450 an lebih ekor kambing. Sejauh ini potensi ini belum secara optimum digarap dan dikelola secara efektif, disamping pola pengelolaannya
yang masih berdekatan dengan rumah tangga, limbah ternak belum dikelola secara baik sehingga belum termanfaatkan untuk mendukung sektor lain secara optimum.
Potensi lingkungan yang kurang tergarap secara efektif adalah pengelolaan lingkungan rumah tangga. Rata-rata rumah tangga di Desa Gembong memiliki halaman yang luas, namun bila dicermati lahan tersebut kurang dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan ekonomi secara produktif. Jenis-jenis tanaman yang umum dilingkungan halaman rumah tangga adalah tanaman buah-buahan seperti rambutan, mangga dan lain-lain, dimana seperti disampaikan oleh warga, produksi buah pada saat-saat tertentu sangat melimpah dan belum diolah untuk meningkatkan nilai tambah ekonominya. Namun hal tersebut tidak membuat merka merasa susah, mereka terus berusaha agar semua itu bisa di olah sehingga dapat menambah nilai ekonomi dan mereka semakin sejahtera.
Sumber: http://bit.ly/QtOKKZ